Thankyou for visit my blog...
I hope my articles could give any information which you're looking for. Have a nice reading.. God bless y!

HAPPY READING

Friday, March 25, 2011

YUNANI part One - Etimologi, Demografi, Bahasa, dan Sejarah..

YUNANI (dalam bahasa Yunani:Ελλάδα-Elláda atau Ελλάς Ellás) (sebelumnya: Yunani: Republik Yunani) , secara resmi disebut Republik Hellenik (Elliniki Dimokratia)

Adalah sebuah Negara tempat dimana budaya dunia barat mulai ada. Negara ini berada di Eropa bagian selatan lebih tepatnya di bagian tenggara-ujung selatan Semenanjung Balkan-, timur Mediterania.
Perbatasan Yunani antara lain:
Sebelah Utara : Bulgaria dan bekas Republik Yugoslavia-Makedonia
Sebelah Barat : Laut Ionia yang langsung dibatasi dengan daratan Italia
Sebelah Selatan : Laut Mediterania
Sebelah Timur : Turki
Sejarah panjang selama peradaban umat manusia yang dimiliki Yunan memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan benua-benua lain disekitarnya. Yunani adalah Negara kuno yang semakin maju dengan indeks pembangunan pendapatan per kapita sangat tinggi.

Etimologi
 Secara Etimologi, orang Yunani sendiri menyebut Negara mereka Hellas, yang dalam lafaz modern disebut Ellas. Dalam bahasa sehari-hari, bentuk Ellada dipakai. Nama Greece adalah dalam bahasa Inggris dan bentuk-bentuk yang mirip dalam beberapa bahasa Eropa lainnya, yang berasal dari nama dalam bahasa latin seperti Graecia-sebuah daerah yang terletak di sebelah utara Yunani dan dihuni oleh orang Graekos-. Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah Gerika, terutama bahasa Gerika -bahasa Yunani- yang di turunkan dari kata Graekos tersebut. Sedangkan, etimologi kata YUNANI dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Aran, yang diturunkan dari kata Ionia. Ionia adalah pesisir barat Negara Yunani.

Demografi
Menurut sensus tahun 2001, Yunani memiliki populasi sebanyak 10.964.020 jiwa. 58,8% diantaranya tinggal di daerah perkotaan, sisanya sebesar 28,4% tinggal di pedesaan. Populasi di dua kota terbesar Yunani, Athena dan Tesaloniki, hampir mencapai 4 juta orang. Meskipun populasi Yunani terus berkembang, Yunani tetap saja masih menghadapi masalah demografis yang cukup serius. Tahun 2002 adalah tahun pertama di mana jumlah kematian lebih besar daripada jumlah kelahiran.
Jumlah imigran yang menetap di Yunani saat ini diperkirakan mencapai lebih dari satu juta jiwa. Sebanyak 65% datang dari Albania yang mengundang konflik karena perbatasan Yunani-Albania dibuka tanpa adanya persetujuan dari pemerintah Yunani. Orang Albania seringkali dilecehkan dan dieksploitasi di Yunani. Belakangan ini mereka juga mendapat reputasi sebagai perusuh dan pelaku tindak kejahatan terbanyak.
Akan tetapi, saat ini banyak orang Yunani yang mau mengakui kontribusi mereka kepada perekonomian negara. Selain dari Albania, ada sejumlah kecil imigran  yang berasal dari Bulgaria, Serbia, Rumania, Pakistan, Ukraina, Belarusia, Polandia, Mesir, Ethiopia, Bangladesh, Cina, dan Georgia. Jumlah pastinya tidak diketahui karena kebanyakan menetap secara illegal.

Agama
Konstitusi Yunani menjamin kebebasan mutlak warganya dalam hal beragama dan menyatakan bahwa setiap orang yang tinggal di wilayah Yunani akan mendapat perlindungan penuh akan kepercayaan mereka. Walaupun demikian, tidak ada rumah ibadah non-Kristen yang dapat di temukan di Athena, karena pendirian tempat ibadah agama lain ditentang oleh kalangan Kristen fundamentalis. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan rumah ibadah resmi harus disetujui terlebih dahulu oleh Gereja Ortodoks. Pada kenyataannya… 94% penduduk merupakan penganut Kristen Ortodoks timur.

Bahasa
Bahasa Yunani atau bahasa Gerika atau dalam bahasa aslinya disebut Ellenika merupakan anak cabang tersendiri dalam rumpun bahasa Indo-Eropa. Bahasa ini telah bertahan selama lebih dari ribuan tahun dan telah dituliskan selama kurang lebih 3500 tahun. Bahasa Yunani sendiri dianggap sebagai salah satu bahasa tua yang masih bertahan hingga kini dengan jumlah kosakata kurang lebih 600.000 kata. Saat ini bahasa Yunani terutama di gunakan oleh bangsa Yunani di Yunani dan Siprus

Wilayah Tutur bahasa GERIKA
Bahasa Yunani digunakan di kawasan Yunani dan pulau-pulau di laut Aegea dengan jumlah penutur kurang lebih 14 juta jiwa. Meski demikian, penutur bahasa Yunani juga dijumpai di bagian selatan Albania, bagian selatan republic Makedonia bekas Yugoslavia, Bulgaria, Rumania, hingga kawasan Georgia dan Ukraina. Di Italia, pengguna bahasa Gerika ini juga dapat di jumpai di daerah Calabbria. Sedangkan di Turki, komunitas yang banyak menggunakan bahasa Gerika dapat ditemui di Gokceada, Bozca, dan ada pula di kota Istanbul. Di luar kawasan itu, komunitas yang menggunakan bahasa Yunani dapat di temukan di Mesir, khususnya di Iskandariyah dan Kairo. Mereka kebanyakn telah bermukim di wilayah-wilayah tersebut sejak zaman sebelum Masehi.

Muslim yang berbahasa Yunani
bahasa Yunani Pontus
Adapula, terdapat sejumlah orang-orang muslim yang berbahasa Yunani yang bisa ditemui di Turki. Namun, kelompok ini terbagi atas 2 kelompok, yakni kelompok Kreta – yang berasala dari Pulau Kreta- dan kelompok Pontus – yang tinggal di kawasan sepanjang Laut Hitam-.
Kelompok Kreta :
Merupakan imigran Muslim yang di pertukarkan dengan kelompok Ortodoks karena perjanjian Lausanne pada tahun 1923, dan mereka tinggal di wilayah barat Anatolia, umumnya dikawasan tepi pantai Laut Aegea, Mediterania dan Laut Marmara serta di kota-kota seperti Izmir, Antalya dan Ayvalik. Namun, generasi muda kelompok ini mengalami proses Turkifikasi dan mayoritasnya hanya menguasai bahasa Turki.

Kelompok Pontus:
Kelompok Pontus berkonsentrasi pada 5-6 desa di sekitar kota Trabzon dan Troya, Turki utara dan lembah Sungai Of, tepatnya di lembah Yukari Solakli yang didekatnya terdapat 50 desa. Mereka juga ditemukan di dua desa dekat Sakarya yang bertetangga dengan Istanbul. Kelompok Yunani Pontus memeluk agama islam sejak abad ke-18 dan mengadaptasi kebudayaan campuran antara Turki dan Yunani, bahkan menggunakan nama Turki dalam kehidupan sehari-hari. Mereka kerap menyebuk bahasa mereka sebagai Romaika dan menganggap penutur bahasa Yunani penganut Ortodoks sebagai kelompok yang berbeda dengan sebutaai Romioi. Romaika dituturkan oleh 300.000 jiwa dan kaum wanitanya hanya menguasai bahasa Yunani Pontus. Dipercaya pula bahwa bahasa Yunani Pontus merupakan keturunan dialek Yunani Kapadosia kuno yang sudah punah.

Bahasa Yunani Attik
Bahasa Yunani Attik merupakan varian bahasa Yunani yang dipakai di wilayah Attika di mana Athena merupakan bagiannya, pada masa silam. Sebagian besar karyasastra Yunani ditulis dalam varian ini. Bahkan Aleksander Agung meletakkan landasan bahasa Yunani umum atau Koine dengan menggabungkan berbagai dialek yang ada. Hal ini ditujukan untuk memudahkan komunikasi antara prajuritnya serta mengajarkannya kepada penduduk wilayah-wilayah yang didudukinya sehingga kemudian bahasa ini menjadi lingua franca. Bahasa Yunani Attik dipakai pula di masa kekuasaan Romawi dilanjutkan dengan masa kerajaan Bizantium hingga menjadi Yunani Modern seperti sekarang.

Bahasa Yunani memiliki peran yang tinggi dalam ilmu pengetahuan, terutama Ilmu Pengetahuan Barat. Bisa dikatakan filsafat yang menjadi dasar ilmu pengetahuan munculnya dari Yunani. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila bahasa Yunani memberikan sumbangsih yang cukup besar untuk ilmu pengetahuan.
Bangsa asing yang pertama kali mengakui sumbangsih besar bangsa Yunani ialah bangsa Romawi. Oleh karena itu dalam bahasa Latin banyak terdapat kata-kata serapan dari bahasa Yunani.

distribusi dialek-dialek Yunani sekitar 400SM
Bahasa Yunani Koine
Bahasa Koine (Κοιν λληνική) lebih terarah pada bentuk-bentuk bahasa Yunani yang dipakai pada masa pasca-klasika, yang kurang lebih dari 300 SM sampai 300 M. Nama-nama lain bahasa ini yakni bahasa Iskandariah, bahasa Helenistik, Yunani umum, ataupun Yunani Perjanjian baru.
Bahasa Yunani Koine merupakan bahasa umum pertama yang juga adalah moyang dari bahasa Yunani Demotik, namun dalam perkembangannya dalam kebudayaan Dunia Barat dan fungsinya sebagai Lingua franca, sehingga bahasa ini dianggap sangat penting karena juga di pergunakan di dalam Kekaisaran Romawi sebagai bahasa pendamping bahasa Latin yang saat itu telah digunakan.
Kata koine (Κοιν) artinya adalah "umum" jadi maksudnya ialah "bahasa Yunani Umum" yang bisa dimengerti semua orang Yunani.

Sejarah Singkat
Bahasa ini di gunakan oleh bala tentara Alexander yang Agung. Bahasa Koine ini mulai dipertuturkan di Mesir hingga ke perbatasan India, saat Yunani dan Makedonia bersekuti untuk menaklukkan daerah-daerah koloninya. Namun, secara keseluruhan, unsur-unsur bahasa Koine sendiri baru terwujud ketika Alexander yang Agung mangkat, yakni pada periode Yunani Klasik akhir sampai periode Pasca-Klasik, sekitar tahun 323 SM. Saat itu, budaya-budaya dibawah pemerintahan Helenistik mempengaruhi bahasa Koine secara bergantian, dan pada masa selanjutnya dikenal dengan istilah Bahasa Yunani Pertengahan, ditarik muncul pada pendirian Konstantinopel oleh Konstantin I pada tahun 330 M. Masa Pasca-Klasik ini kemudian membentuk perkembangan bahasa Yunani Koine selama keseluruhan era Helenistik dan Romawi pada sejarah Yunani sampai munculnya Abad Pertengahan.
Koine (Κοινή), dalam bahasa Yunani artinya adalah "Umum", sebuah istilah yang sebelumnya juga pernah digunakan oleh beberapa ilmuwan kuna untuk merujuk ke beberapa jenis bahasa Yunani. Sebuah mazhab ilmuwan seperti Appolonius, Dyscolus dan Aelius Herodianus menggunakan istilah Koine untuk merujuk pada bahasa proto-Yunani, sementara yang lain menggunakan istilah ini untuk merujuk ke sembarang bentuk lisan bahasa Yunani yang berbeda dengan bahasa tertulis. Ketika Koine berkembang perlahan-lahan dan menjadi bahasa kesusasteraan, beberapa orang membedakannya menjadi  Bahasa Yunani-Hellenik sebagai bahasa sastra masa pasca-klasik dan Koine sebagai bahasa lisan terpopuler..
Sedangkan yang lain lebih suka menggunakan istilah "Dialek Iskandariah" (Περ τς λεξανδρέων διαλέκτου) untuk merujuk Koine. Istilah "Dialek Iskandariah" ini sering dipakai oleh para pakar klasik modern.
Asal-usul dialek umum bahasa Yunani tidaklah jelas sejak masa kuna. Semasa zaman Hellenistik, sebagian besar pakar mengira bahwa Koine muncul karena pembauran empat dialek utama Yunani kuna; " κ τν τεττάρων συνεστσα" (komposisi dari empat). Pandangan ini didukung oleh pakar linguistik dari Austria pada tahun 1901 oleh P. Kretschmer di bukunya "Die Entstehung der Koine", sementara sang pakar Jerman Wilamowitz dan Perancis Antoine Meillet, yang penelitian mereka berdasarkan pengaruh kuat unsur-unsur bahasa Yunani Attik — seperti partikel σσ dan bukan ττ atau ρσ daripada ρρ(θάλασσα — θάλαττα, ρσενικός — ρρενικός) — menganggap bahwa Koine adalah sebuah bentuk sederhana bahasa Yunani dialek Ionia. Jawaban terakhir yang secara luas di bidang akademi diterima, diberikan oleh sang pakar dari Yunani G. N. Hatzidakis, yang membuktikan bahwa meski ada "komposisi dari empat" ini, inti stabil bahasa Koine adalah bahasa Attik. Dengan kata lain bahasa Koine bisa dianggap sebagai bahasa Attik dengan campuran ketiga dialek Yunani lainnya. Kadar pentingnya unsur-unsur non-Attik lainnya dalam bahasa Koine bisa bervariasi tergantung kepada daerah Dunia Hellenistik yang berbeda-beda. Jadi misalkan kosa kata dari pemukiman Ionia di Asia Kecil dan Siprus lebih banyak memuat kata-kata Ionia daripada yang lain. Bahasa kesusastraan Koine pada masa Hellenistik banyak menyerupai bahasa Attik sehingga seringkali disebut sebagai Attik Umum.


SEJARAH YUNANI
Yunani memiliki kesinambungan sejarah lebih dari 5,000 tahun. Bangsanya, disebut Hellenes, setelah mendiami sebagian besar dari daerah Laut Hitam (Efxinos Pontos) dan Laut Tengah dan terus menjelajah daerah sekitarnya, merangkum negara bagiannya, membuat perjanjian-perjanjian komersil, dan menjejaki dunia luar, mulai dari Caucasus sampai Atlantic dan dari Skandinavia sampai ke Ethiopia. Sebuah expedisi terkenal dari gabungan daerah-daerah maritim Yunani ( Danaë = penduduk laut ) mengepung Troy seperti dinarasikan didalam sebuah karya sastra Eropa besar pertama, Homer's Iliad. Bermacam-macam penduduk Yunani ditemukan sepanjang Laut Tengah, Asia Kecil, Laut Adriatik, Laut Hitam dan pantai Afrika Utara akibat dari penjelajahan untuk mencari tempat dan daerah komersil baru.
Selama periode Klasik (Abad ke 5 S.M.), Yunani terdiri dari daerah-daerah bagian kecil dan besar dalam bermacam-macam bentuk internasional (sederhana, federasi, federal, konfederasi) dan bentuk-bentuk internal (kerajaan, tirani, oligarkhi, demokrasi konstitusional, dan lain-lain) yang paling terkenal ialah Athena, diikuti oleh Sparta dan Thebes. Sebuah semangat kebebasan dan kasih yang membara membuat bangsa Yunani dapat mengalahkan bangsa Persia, yang adalah bangsa adikuasa pada saat itu, didalam peperangan yang terkenal dalam sejarah kemanusiaan- Marathon, Termopylae, Salamis dan Plataea.
Pada paruh kedua abad ke 4 S.M., banyak daerah-daerah bagian di Yunani membentuk sebuah Aliansi (Cœnon of Corinth) yang dipimpin oleh Alexander Agung sebagai Presiden dan Panglima (Kaisar) dari Aliansi, Raja dari Macedonia ("Yunani takabara" dalam bahasa persia kuno) menyatakan perang dengan Persia, membebaskan saudara-saudara mereka yang terjajah - Ionian - dan menguasai daerah-daerah yang diketahui selanjutnya. Menghasilkan sebuah masyarakat yang berkebudayaan Yunani mulai dari India Utara sampai Laut Tengah barat dan dari Rusia Selatan sampai Sudan.
Pada tahun 146 S.M., Aliansi diatas jatuh ke bangsa Romawi. Pada tahun 330, ibukota negara bagian Romawi berdiri didaerah baru, Roma Baru atau Konstantinopel yang adalah sebuah bentuk popular, satu nama untuk memperingati Kaisar Romawi, pada saat itu, Konstantin Khloros (Konstantin Agung). Para ahli sejarah sejak abad ke 19 lebih memilih, untuk alasan referensi, menamakan periode terakhir sebagai Bizantium dengan tujuan untuk membedakan 2203 tahun wilayah Romawi menjadi dua periode. Selama periode kedua dunia budaya Yunani klasik dari Yunani Kuno berubah menjadi dunia modern masyarakat barat dan kristen. Kata Bizantium diambil dari wilayah yang sudah ada sebelumnya (Bizantium, dengan Megara sebagai Metropolis) dimana ibukota baru berada, Konstantinopel.
Setelah ibukota dan wilayah jatuh ketangan Turki pada tahun 1453, bangsa Yunani berada dibawah kekuasaan Ottoman hampir selama 400 tahun. Selama masa ini.. bahasa, agama dan rasa identitas diri mereka tetap kuat, yang menghasilkan banyak revolusi untuk kemerdekaan meskipun selalu gagal.


No comments:

Post a Comment