Thankyou for visit my blog...
I hope my articles could give any information which you're looking for. Have a nice reading.. God bless y!

HAPPY READING

Tuesday, March 15, 2011

SEGALA TETEK BENGEK TSUNAMI

berhubung nih yaa.. baru aja terjadi tsunami di Mentawai 2010 dan barusan juga di Jepang hari Jumat, 11 Maret 2011 kemariin.. gak ada salahnya kan kita lebih tau lagi apa itu tsunami n segala tetekbengeknya...

let's check this out!!
>|    

|<
>|    
|<
>|    
|<
>|    
|<

Kata ‘tsunami‘ berasal dari bahasa Jepang, dan diterjemahkan sebagai ‘gelombang pelabuhan‘. Tsunami dulu disebut ‘gelombang pasang‘, tetapi istilah tersebut penggunaannya oleh ilmuwan telah bergeser.
1. Tsunami terdiri dari serangkaian gelombang yang dikenal sebagai kereta gelombang, bukan gelombang tunggal. Untuk tsunami yang besar, gelombang ini tiba-tiba dan yang pertama tidak selalu yang terbesar.
2. Sebagian besar tsunami disebabkan oleh gempa bumi bawah laut. Gempa bumi berkekuatan 8,0 sebagai penyebab bencana Samoa, menurut US Geological Survey. Sebuah gempa bumi bisa menyebabkan tsunami jika memiliki kekuatan yang cukup dan berada di kedalaman air yang memadai.
3. Sekitar 80 persen dari seluruh tsunami terjadi di Samudera Pasifik.
4. Teori gempa bumi bawah laut yang berada dibalik tsunami pertama kali dikemukakan oleh sejarawan Yunani kuno Thucydides, pada tahun 426 SM, dalam bukunya “History of the Peloponnesian War.”
5. Letusan gunung berapi, tanah longsor besar, dampak meteorit dan ledakan nuklir bawah laut juga dapat menyebabkan tsunami, seperti juga siklon tropis atau kondisi cuaca lainnya. Sebuah tsunami yang disebabkan badai dikenal sebagai ‘meteotsunami’seperti peristiwa hancurnya Burma pada 2008.
6. Terlepas dari ukuran gelombang besar ketika mereka menyentuh tanah, amplitudo (tinggi gelombang) dari tsunami sedikitnya tiga meter di laut terbuka, sedangkan panjang gelombang (jarak antara dua puncak) sepanjang 120 mil. Pada titik ini Tsunami akan mencapai kecepatan lebih dari 500 mph.
7. Ketika tsunami mencapai air dangkal, gelombang mengecil dan menjadikan panjang gelombang pendek, namun amplitudonya menjadi lebih tinggi. Gelombang kemudian melambat, walaupun demikian ia masih memiliki kecepatan sekitar 50 mph.
8. Menduga tsunami sudah dekat sangatlah mustahil. Dalam beberapa kasus, peringatan alam dapat terlihat pada saat air di sepanjang pantai tiba-tiba surut, dalam sebuah fenomena yang disebut drawback. Ini terjadi ketika sebuah palung tsunami mencapai tanah sebelum gelombang memuncak.
9. Seorang gadis Inggris berusia 10 tahun, Tilly Smith pernah menyelamatkan hampir seratus jiwa dengan pengetahuannya saat menjelang tsunami Samudera Hindia pada 2004.
10. Dia telah belajar tentang drawback dalam pelajaran geografi dan memperingatkan keluarganya kemudian berantai kepada orang lain. Ia berkesempatan pidato di PBB dan memiliki sebuah asteroid yang dinamai 20002 Tillysmith.
via : inilah.com

Berikut ini adalah fakta-fakta mengenai tsunami, mulai dari penyebab, peringatan, sampai hal yang perlu dilakukan ketika tsunami mengancam :
·         Berdasarkan U.S Geological Survey, gempa tersebut berada di urutan kelima terluas dampaknya di seluruh dunia, sejak 1900. Bagi Jepang, gempa ini merupakan gempa terkuat selama 140 tahun. Tsunami yang mengikutinya mencapai ketinggian hingga 10 meter.
·         Tsunami merupakan beberapa gelombang laut yang disebabkan oleh gempa Bumi bawah laut, longsor, atau ledakan gunung. Tsunami juga bisa disebabkan oleh jatuhnya meteor di laut.
·         Ilmuwan pernah temukan bukti kalau beberapa tsunami besar terjadi akibat tumbukan asteorid. Saking besarnya tsunami tersebut, hanya gunung tertinggi 3,5 miliar tahun yang lalu yang “selamat”. Garis pantai dan kepulauan berubah drastis. Kehidupan nyaris punah.
·         Gempa Bumi baru bisa memicu tsunami apabila menyebabkan pergerakan di dasar laut yang mengakibatkan pergerakan air secara tiba-tiba dalam jumlah yang banyak.
·         Tsunami bukan hanya satu gelombang besar, tapi rentetan gelombang. Gelombang yang mematikan belum tentu gelombang yang pertama.
·         Kata “tsunami” sendiri berasal dari bahasa Jepang, mengingat fakta bahwa Jepang merupakan negara yang cukup sering dilanda tsunami. Dalam beberapa abad terakhir, sudah ada ribuan warga Jepang yang tewas karena menjadi korban tsunami.
·         Gelombang tsunami bisa melintasi samudra tanpa kehilangan energi. Gelombang tsunami yang dipicu gempa di Sumatra pada tahun 2004 bergerak sejauh 5.000 kilometer sampai Afrika dengan tenaga yang cukup untuk merusak gedung dan membahayakan manusia.
·         Tsunami bisa memiliki kecepatan 800 kilometer per jam, melintasi lautan tanpa terdeteksi selama sehari atau kurang. Ilmuwan bisa mendeteksi waktu tiba tsunami dengan memperhitungkan kedalaman air, jarak, dan kejadian yang memicu tsunami.
·         Tinggi tsunami mungkin kurang dari 30 sentimeter di laut terbuka. Tapi Karena kecepatannya yang tinggi–beberapa gelombang bisa secepat pesawat jet–dan mencapai daerah pantai yang dangkal, tinggi gelombang meningkat akibat air di bagian atas bergerak lebih cepat daripada bagian bawah.
·         Secara alamiah, pantai biasanya memiliki pemecah gelombang tsunami sehingga dampaknya tidak terlalu besar di daratan. Karang, muara, dan teluk merupakan contoh peredam alami tsunami.
·         Tsunami yang terjadi di Aceh dinilai sebagai tsunami paling mematikan. Lebih dari 200 ribu orang meninggal dan masih banyak orang yang hilang. Tsunami paling mematikan sebelumnya terjadi pada tahun 1781 di Laut China Selatan, diperkirakan menewaskan 40 ribu orang. Tahun 1883, letusan Krakatau menyebabkan tsunami dan menewaskan 36.500 orang.
·         Daerah Pasifik merupakan zona tsunami paling aktif, menurut NOAA.
·         Peringatan dini tsunami yang alami: gempa Bumi. Jika terjadi gempa, orang-orang diperingatkan agar menjauh dari daerah pantai.
·         Para saksi mata menyebutkan kenaikan atau penyurutan air laut sering jadi tanda-tanda tsunami. Banyak korban menghilang saat tsunami terjadi di Aceh karena orang-orang mendekat ke laut saat air laut surut. Para ahli menjelaskan kalau surutnya air laut itu bisa jadi tanda bahwa sekitar 5 menit lagi akan terjadi tsunami.
·         Bahaya tsunami bisa terjadi dalam waktu beberapa jam setelah gelombang pertama. Gelombang tsunami lain bisa datang dalam waktu 5 menit hingga 1 jam.

Tsunami Jepang dan Dampak di Indonesia
Gempa bumi berkekuatan 9 Skala Richter (SR) pada kedalaman 24,4 kilometer di sebelah pantai timur Honshu, Jepang, 11 Maret 2011 pukul 12.46 WIB atau 14.46 waktu setempat, tercatat sebagai gempa bumi terbesar keempat di dunia. Lokasi gempa merupakan daerah subduksi, pertemuan antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara. Lempeng Pasifik menekan Lempeng Pasifik di bawah Lempeng Amerika Utara yang bergerak rata-rata 9 cm per tahun. Gempa terjadi di kedalaman yang relatif dangkal. Artinya, banyak energi dirilis di dasar laut. Secara keseluruhan Jepang terletak pada 4 lempeng aktif, Lempeng Pasifik, Amerika Utara, Eurasia dan Filipina.

Menyusul gempa bumi di Jepang, peringatan tsunami juga dilakukan di Rusia, Filipina, dan Kepulauan Mariana. Kemudian menyusul di Australia, Selandia Baru, Hawaii, Guam, Kepulauan Marshall, Indonesia, Papua Nugini, Nauru, dan Mikronesia.

Dilaporkan, ada 97 titik kebakaran di 9 prefecture terbesar di Miyagi. Kebakaran besar terjadi penyulingan Minyak Cosmo di Chiba. Bandar Udara Narita ditutup, juga bandara-bandara di timur laut Jepang, termasuk di Sendai. Kereta Peluru Sinkansen tidak dioperasikan. Begitu pula jalur kereta di pusat dan wilayah timur laut Jepang. Jalan bebas hambatan di timur laut dan Tokyo ditutup. Sebanyak 4.4 juta keluarga di timur laut tanpa listrik, begitu pula 4 juta keluarga di Metropolitan Tokyo. Sejarah mencatat gempa bumi terbesar adalah 9,5 SR di Chili tahun 1960. Berturut-turut Alaska 9,2 (1964), Aceh 9,1 (2004), Kamchaka 9 (1952), Peru 9 (1866), Kaskadia 9 (1970) dan Jepang 9 (2011). Bagi Jepang, gempa bumi kemarin adalah terbesar sepanjang sejarah. Tercatat gempa di Jepang adalah di Sanriku 8,5 (1896) dan 8,4 (1933), serta Hokaido 8,3 (2003).

FACT AND HISTORY
Sepanjang sejarah pencatatan gempa secara intensif, gempa tersebut merupakan yang paling kuat. Gempa dengan kekuatan hampir setara terakhir terjadi lebih dari 1.000 tahun lalu, yakni gempa tahun 869, diperkirakan berkekuatan 8,4 SR. Catatan gempa bumi lain, antara lain gempa bumi tahun 1923 berkekuatan 7,9 SR yang menghancurkan Tokyo dan Yokohama dan diperkirakan menewaskan 142.800 orang. Gempa bumi Kobe pada 1995 berkekuatan 6,9 SR menyebabkan 5.000 kematian lebih dan melukai 36.000 lainnya. Gempa bernama resmi Tohoku-Chiho Taiheiyo-Oki ini terjadi akibat pergerakan di beberapa area sekitar sumber energi gempa (focal point) secara bersama-sama. Gempa tersebut terjadi di zona subduksi atau pertemuan lempeng akibat dipicu pergerakan Lempeng Pasifik yang mendesak Lempeng Amerika Utara. Lempeng Pasifik yang tak kuat menahan desakan tersebut akhirnya roboh. Bagian yang runtuh sepanjang 500 kilometer dan selebar 100 kilometer jatuh hingga setinggi 8 meter. Gempa Cile yang terjadi pada 1960 dan gempa Sumatera (26 Desember 2004) juga disebabkan oleh mekanisme serupa.

TEORITIS
Para ahli sebenarnya telah memperkirakan gempa dahsyat akan terjadi di wilayah sekitar zona tersebut, namun hanya berkekuatan 7,5-8 SR. Gempa yang terjadi Jumat kemarin ternyata lebih besar dengan energi seismik 90 kali dari perkiraan. Energi seismik yang dilepaskan dalam gempa tersebut 180 kali lebih besar dari gempa besar Hanshim yang menghancurkan Kobe tahun 1995 dan menimbulkan korban jiwa 6.000 orang.
Gempa bumi kemarin memicu tsunami dengan ketinggian mencapai 10 meter. Peta getaran gempa yang dikeluarkan oleh USGS menunjukkan bahwa dataran pantai timur Jepang terkena gempa hingga skala VII-VIII MMI (Modified Mercalli Intensity), yaitu sangat kuat hingga parah. Skala MMI berkaitan dengan akselerasi tanah yang terjadi akibat gempa. Dampak yang ditimbulkan sangat dahsyat. Ribuan orang diperkirakan meninggal dunia dan hilang. Jumlah penduduk di kota-kota Jepang yang terpengaruh oleh getaran gempa dengan skala VII-VIII, seperti Tokyo, Chiba, Sendai, Takahagi, Ofunato, Itako, Hasaki, Oarai, dan Tomigawa mencapai 10,5 juta jiwa.

WHAT WOULD WE GOT AFTER ‘EM??
Setelah terjadi gempa, Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) mengeluarkan peringatan dini tsunami bagi Jepang, Rusia, Kepulauan Markus dan Marianas Utara. Selain itu, juga diperingatkan negara-negara yang akan terkena dampak tsunami adalah Guam, Taiwan, Filipina, Indonesia, dan Hawai.
Wilayah Indonesia yang terkena imbas tsunami pantai Utara Papua, Papua Barat, Maluku Utara dan Sulut. Diperkirakan daerah-daerah tersebut akan terkena tsunami sekitar 6 jam setelah tsunami di Jepang. Pantai Utara Papua, Papua Barat dan Maluku Utara diperkirakan terkena tsunami pada jam 20.35 WIT, sedangkan Sulut pada 19.35 WITA. Beberapa kota di Indonesia timur, seperti Berebere, Maluku Utara, akan terkena tsunami pukul 19.58 WIT; Manokwari, Papua Barat, pukul 20.18 WIT; Jayapura, Papua, pukul 20.35 WIT; dan Sorong, Papua, pukul 20.35 WIT.
Ketinggian tsunami menghantam perairan di timur Indonesia diperkirakan 0,5 meter. Sesuai hasil pemodelan ketinggian tsunami yang di-release oleh NOAA, daerah pantai Utara Papua dan Papua Barat diperkirakan tinggi tsunami sekitar 0,3 - 0,5 meter. Maluku Utara 0,1 - 0,3 meter. Sedangkan di perairan Sulut sekitar 0,1 meter.

WHAT DOES THE GOVERNMENT DO???
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setelah menerima peringatan tsunami tersebut, baik dari BMKG maupun dari USGS, NOAA, PTWC dan lainnya segera melakukan langkah-langkah antisipasi. Pusdalpop khusus tsunami diaktifkan dan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota maupun TNI/Polri. 20 kabupaten/kota yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku Utara dan Sulut segera diinformasikan agar menyampaikan informasi kepada masyarakat adanya potensi tsunami. Selanjutnya pemda, TNI dan Polri menyampaikan informasi ancaman tsunami melalui jalur-jalur komunikasi, seperti radio, televisi lokal, sirine, masjid, gereja dan lainnya. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaaan dan menjauhi pantai.
Kemudian masyarakat segera melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman. Adanya tenggat waktu sekitar 5 jam dari peringatan dini tsunami hingga perkiraan terjadi tsunami menyebabkan masyarakat dapat melakukan persiapan evakuasi. Di beberapa tempat terjadi kemacetan dan kepanikan meski jalur evakuasi tsunami telah dibangun di beberapa tempat. Masyarakat berbondong-bondong membawa kendaraan sehingga terjadi penumpukan di beberapa tempat. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG dan BPBD, ketinggian tsunami terjadi di beberapa tempat. Di Samudera Pasifik, yaitu Saipan (Guam) ketinggian tsunami terdeteksi oleh buoy 0,8 meter pada 18.17 WITA. Di Kepulauan Yap, Pasifik 0,2 meter pukul 19.18 WITA. Di Bitung, Sulut 0,1 meter pada 19.50 WITA dan Halmahera Utara 0,1 meter pada 20.05 WITA.

Dampak tsunami di Indonesia tidak besar. Ketinggian tsunami memang terjadi hingga di Indonesia namun tidak menimbulkan kerugian dan dampak signifikan. Uang jelas, ini membuktikan bahwa ancaman tsunami di Indonesia sangat tinggi. Bukan hanya dari tsunami lokal akibat gempa di Indonesia saja. Tetapi, juga berasal dari negara-negara lain di Pasifik. Untuk itulah diperlukan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi tsunami. Berbagai cara edukasi masyarakat, melalui gladi, pendidikan, sistem peringatan dini, kebudayaan, perangkat kebijakan dan sebagainya perlu terus ditingkatkan agar masyarakat makin tangguh menghadapi tsunami.

DAMPAK TSUNAMI JEPANG BAGI NELAYAN DI INDONESIA
Bencana tsunami yang melanda perairan Samudra Pasifik ditengarai telah menyebabkan ikan bermigrasi sampai di Samudra Indonesia atau dikenal dengan Samudra Hindia.
Sehari pascatsunami di Jepang, para nelayan pantai selatan Kulon Progo justru panen ikan. Beberapa nelayan yang melaut mendapatkan tangkapan yang cukup banyak. Salah seorang nelayan Pantai Glagah, mengaku melaut semenjak dini hari.
Saat itu, ada delapan perahu tempel yang masuk ke tengah untuk mencari ikan. Ombak yang tidak begitu besar membuat para nelayan dengan mudah masuk ke tengah lautan. Hanya beberapa jam menebar jaring sudah banyak dipenuhi ikan. Bahkan, ukuran ikannya pun lumayan besar dibandingkan dengan hari-hari biasa.
"Mungkin ikannya pada migrasi karena ada tsunami," ujar nelayan tersebut setelah baru saja melaut
Dari melaut tadi, nelayan tersebut mendapatkan tangkapan ikan sekitar 50 kilogram. Saat dilelang di TPI, dia bisa membawa pulang Rp 350.000. Padahal, biaya melaut hanya membutuhkan Rp 100.000 untuk membeli bahan bakar.
"Ini sudah sangat banyak, apalagi kami sudah lama tidak melaut," kata Pak nelayan
Salah seorang pedagang ikan, berinisial B mengaku, hasil panenan nelayan cukup melimpah. Ini akan menggairahkan pasar ikan di Glagah yang sempat lesu beberapa bulan karena tidak ada ikan.
Ikan ukuran sedang dijual Rp 7.000 per kilogram. Ukuran besar mencapai Rp 60.000. Ikan tangkapan ini akan dikirim ke Yogyakarta, Semarang, dan Cilacap. "Biasanya jumlahnya terbatas dan kecil-kecil," ujar pedagang.


DAMPAK TSUNAMI MENYEBABKAN MELEDAKNYA REAKTOR NUKLIR DI JEPANG

Gempa bumi yang disusul adanya tsunami yang melanda Jepang pada Jumat (11/3) kemarin menimbulkan potensi bahaya baru. Hal ini disebabkan adanya beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Jepang yang mengalami kerusakan. San ini memicu adanya ancaman bahaya kontaminasi radioaktif yang muncul ke permukaan. Radioaktif adalah sejenis zat yang berada di permukaan atau di dalam benda padat, cair atau gas yang mana kehadirannya berbahaya bagi tubuh manusia. Radioaktif berasal dari radionuklida (radioisotop) sebuah inti tak stabil akibat energi yang berlebihan. Menurut situs atomicarchive.com, setidaknya ada tujuh efek yang berbahaya bila tubuh manusia terkena bocoran radioaktif dari PLTN.
1.        Rambut: rambut akan menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.
2.       Otak: sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
3.       Kelenjar Gondok: kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.
4.       Sistim Peredaran Darah: ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal ialah seperti penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan Nagasaki dan Hiroshima, menunjukan gejala dapat bertahan selama 10 tahun dan mungkin memiliki risiko jangka panjang seperti leukimia dan limfoma.
5.       Jantung: bila terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan kerusakan langsung pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.
6.       Saluran Pencernaan: radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
7.       Saluran Reproduksi: saluran reproduksi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami kemandulan.
Melihat bahayanya dampak dari radiasi radioaktif ini, pemerintah Jepang langsung menetapkan kondisi siaga menyusul potensi kebocoran radioaktif pada lima reaktor nuklir di dua lokasi. Tiga ribu warga yang tinggal di sekitar reaktor nuklir Fukushima Daiichi dengan radius 10 km langsung dievakuasi. Sebanyak 14.000 warga yang tinggal di bagian timur laut Jepang masih di lokasi Daiichi, turut juga diungsikan setelah mendapat peringatan dari Tokyo Electric Power Co. Jepang mempunyai 54 reaktor dan 10 di antaranya telah ditutup terkait bencana gempa dan tsunami yang menimpa wilayahnya. Sebanyak 30 persen pasokan listrik di Jepang berasal dari tenaga nuklir


beberapa foto dokumentasi pasca tsunami JEPANG, March 11th 2011
Kapal yang terbawa arus dengan kecepatan 800 km/jam

kawasan Jepang paling utara
mobil siap ekspor di Hitachinaka

tangki penyimpanan LPG di pusat penyulingan minyak Cosmo, Ichihara

gelombang tsunami di ambil dari utara sungai Naka, Hitachinaka - Jepang





LET US PRAY TOGETHER FOR EVERYBODY WHO SUFFER BECAUSE THIS DISASTER..
MAY GOD STILL BEING WITH 'EM
I BELIEVE EVERYSINGLETHING WHICH BECAMING IS UNDER HIS WILL..







dari berbagai sumber:: 
BBC Indonesia
National Geographic

No comments:

Post a Comment