what a LIFE :)
Weisyaaahh….
Lingkunganku
membuat aku tertekan secara tidak langsung. And guessed why?!??! Cause they are
always talking about relationship, marriage thing and anything like that or had
a connection with that topic!! What a WORLD, eh!!!
Kemarin
temanku yang berinisial KT, tiba-tiba aja tuh kirim message ke FBku, minta PIN…
et dah bocah, kalo ku hitung kayaknya tuh anak udah minta PIN BBku untuk ke-10
kalinya deh…. (kebanyakan duit kali yak gonta-ganti BB mulu).
Maka
kuberikan PIN BBku dengan penuh sukacita.. n you know what… pas lagi BBMan sama
tuh anak aku ditanyain “Kok ya gak BOSEN dari dulu foto profil sendiri terus??”
Belum sempat kujawab, pertanyaan dari dia muncul bertubi-tubi dan menohok
dihatiku, diakhiri dengan pertanyaan “Kamu masih Normal kan?? Masih suka cowok
kan??” Oh my God, kalo gak inget kemarin tuh lagi kerja, pasti udah kulempar ni
hp!! Zzzzzzzz…
Hmmm…
but, beside that, aku jadi berpikir… panjang dan lama…!! Ternyata memang sudah 6 tahun lebih aku tidak menjalin hubungan percintaan dengan siapapun! That’s my
Record You know!! Haha
Deep
inside my heart, Aku merasa baik-baik saja, aku menikmati segalanya kok…
bahagia dan tak pernah kesepian, mengingat sejumlah hobby yang kupunya dan
selalu kutekuni, impossible rasanya aku bisa bosan, but just… why does
everybody around me always asking me about my boyfriend.. when were you want to
be married?? Oh my God, “Masih lama.. 4-5 tahun lagi” selalu begitu jawabanku
dengan nada datar yang tidak mengindikasikan apapun.. huft, hidup berlawanan
arus itu memang gampang-gampang susah lah ya….
Saat
natalan nanti aku sudah harus siap dengan penjelasan dan komitmen yang pasti
dan beralasan untuk kedua orang tuaku… bukan masalah kalau Cuma orang-orang
sekitarku yang menanyakan hal tersebut, tapi dari orangtuakupun ikut bertanya “Mana
pacarmu??kenalin dulu sama mama!” wuuhh….. di depan keluarga besarku yang
sedang menikamati hidangan makan malam perayaan wisudaku waktu itu… rasanya
seperti tamparan telak, membuatku tiba-tiba terdiam hanya nyengir dan bilang “Ah,
mam, males ah..nanti aja!” bukan sampai
disitu saja, setiap kali aku menghubungi orang tuaku dirumah, selalu ada
pertanyaan yang terselip mengenai hal ini. Terang saja aku jadi gelisah nan
gundah -tsaahh- karena memang semuanya memberiku tekanan yang sama dalam waktu
yang bersamaan!!
At
least, usahaku hanya bisa berdoa, semoga kelak jikalau Tuhan memang mengijinkan
aku punya pasangan, biarlah dia adalah seorang Pria Baik Hati, yang adalah anak
Tuhan. Bukan masalah aku terlalu memilih, hanya saja sangat sulit mendapatkan
orang yang benar-benar pas dengan karakterku, maupun dengan keimananku. Kalau
mau pacaran asal-asalan, gak mungkin aku betah selama 2 tahun ini.. banyak
introspeksi dan hikmah yang ku pelajari dari hubunganku sebelum-sebelumnya…
woaks! Hanya kualitas keimananlah yang bisa membuatku bisa tertarik pada
seseorang saat ini, diluar itu, nanti dulu..
Kedua
orang tuaku yang awalnya berasal dari 2 keyakinan berbeda mengajariku dengan
cara mereka sendiri, bahwa memilih pasangan itu haruslah yang mencintai TUHAN. Hingga
pada saat itu di masa introspeksiku aku menemukan rumus untuk diriku sendiri,
bahwa PRIAKU HARUS MENCINTAI TUHANKU >DIA MENCINTAI AKU (Dibaca : PRIAKU
HARUS MENCINTAI TUHANKU LEBIH DARI DIA MENCINTAI AKU) itu jelas harga mati,
karena, Pria yang mencintai Tuhan pasti tidak akan berbuat sesuatu yang
menyakiti hati Tuhan, apalagi menyakiti hati orang yang katanya dia cintai. So,
it make sense, right?!
As
a normal Woman, I actually have a criteria about someone who I wanna be his
wife, tapiiii… itu gak akan jadi masalah ketika kami bisa saling mengerti satu
dengan yang lain. Everysingle women in this world has their own Men criteria..
Ngomongin
soal jodoh, Apakah benar Jodoh itu di tangan TUHAN!? I obviously will answer
NO! Tuhan pun memberikan kita hak dan
kebebasan untuk memilih apa yang menurut pandangan kita baik, hanya saja,
terkadang apa yang menurutku baik itu belum tentu sesuai dengan kehendak Tuhan,
so… selama aku berjuang untuk mendapatkan seorang pendamping, harus diiringi
doa memohon hikmat untuk hal ini. Karena, menurutku pernikahan ini Cuma sekali
seumur hidup, jangan sampai ada penyesalan!!! Kehidupanku akan menjadi seperti
di neraka apabila salah memilih pasangan hidup (pesan seorang temanku)
Ini
apaa lagi di group pada ngemengin nikah-nikahan antar suku, tuh kan topiknya
begitu-begitu melulu #stressberkepanjangan. Aku sih yang jelas tidak berminat sama orang
Ambon dan Papua! Say no to them!! Yang pasti ya rumusku diatas itu!! Harga mati,
ga bisa ditawar lagi….
Diwaktu
aku sedang gundah semasa kuliah setelah putus dari pacarku yang orang Jakarta itu,
aku sempat berpikir bahwa hidup melajangpun sebenarnya bukan masalah, kalau aku
adalah seorang katholik pasti aku memilih menjadi biarawati, woahh.. hanya saja
setelah itu, aku kembali menegur diriku.. segalanya ini bukan untuk dikeluhkan,
tapi untuk dipelajari KITTY!! Haha.. that’s so ironic, right?! What a LIFE….
Semalam
aku telpon temanku yang memberikan pesan diatas tadii… nah, aku mengeluh karena
aku merasa diriku begitu banyak kekurangan, membuatku minder dengan orang-orang
sekitarku yang SEMUANYA sudah merencanakan pernikahan mereka tahun depan, “Ada
yang salah sama diriku, kak” “Aku gak pinter, Aku gak lemah lembut!” “Aku
nyablak,Kak!!” begitu kira-kira keluhanku, namun temanku Cuma bilang “Kamu
menghina Tuhan kalau kamu bilang seperti itu, yank!”. Toweweweweweweweweeeeennnnngg-
makjleb!! Bener kata temenku itu!! Manusia itu diciptakan dengan
kesempurnaannya masing-masing, kalau aku memang belum punya seseorang yang special
saat ini, itu berarti belum waktunya!! Langsung saja aku berdoa, sekaligus doa
malamku…
Satu
hal yang pasti adalah aku hanya bisa meningkatkan kualitas diri dan keimananku,
menjalani hidupku dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan. HALLELUYA…
Well..same here..:p
ReplyDeleteAt this age people around us (includes parent of course) always ask, who is your boyfriend/girlfriend, or when will you get married..ahahaha.. I always laugh at that question.
Setuju dgn pendapatmu klo jodoh itu bukan di tangan Tuhan. Itu sepenuhnya pilihan kita.
Pilihan untuk memilih dengan hikmat Allah atau memilih berdasarkan keinginan sendiri.
Satu hal yang perlu diingat, pasangan bukan membuat kita komplit. Completeness is only can be found in unity with God.
Daripada memikirkan kapan punya pacar atau kapan married, better if we improve our quality in serving The Lord. Ingat lagi tujuan hidup kita, yaitu untuk Allah. Bahkan nantinya menikah ataupun tidak, biarlah itu semata-mata kita lakukan untuk melayaniNya.
Btw, I recomend two books for you, Forgotten God and Crazy Love, written by Francis Chan..
Thank you so much for ur comment my girl...
Deletehopefully, I want to talk to you this christmas..but, what a pity me.. friendless in my hometown.. omooo!! thats sounds worse, I thought!!
okay, I'll found out about those books that u recomend...
please back home as soon as possible, before I need to go out again!!
we realy realy need to talk!!
Tahukah kamu dear... pergumulanku sedang beralih level ini.. tadinya fokusku hanya 2, namun sepertinya hari ini aku merasa harus menambah 1 lagi hal penting untuk ku gumulkan...
ooo.. I miss u so bad.. need to talk.. need a hug. surely!