eSok 'kan KU Jelang...

OBROLAN panjang dimulai. Segala macam kami bahas, hingga sampailah pada topik tentang 'Waktu Tuhan dan Waktu Manusia'

eng ing eng...

Saat mataku memandang keajaiban karyaMu

sungguh.. siapakah aku ini??? 

yang Engkau hargai dan cintai selalu.......

dan saat ku renungkan kebaikanMu..

tak pernah ku kekurangan

dan saat ku pikirkan kesetiaanMu...

esok 'kan ku jelang tanpa keraguan....

surya 'kan terus ada

performed by: GMB

JalanMu tak terselami, oleh setiap hati kami

Namun satu hal ku percaya, ada rencana yang indah

Tiada terduga kasihMU

Heran dan besar bagiku..

Arti kehadiranMU s'lalu nyata di dalam hidupku

PenyertaanMu sempurna,

RancanganMu penuh damai, aman dan sejahtera

walau di tengah badai

inginku s'lalu bersama rasakan keindahan

arti kehadiranMU, Tuhan...

created and performed by: Jonathan Prawira

kedua lagu ini beneran membuatku jadi berpikir berulang kali dan sadar untuk kesekian kalinya.. kalo, hidup yang aku punya ini gak bakalan ada kalo bukan Tuhan yang selalu ada dan setia buat diriku... tapi.. kesadaran aja tanpa perbuatan yang kongkrit dan riil... semua itu hanya omongkosong belaka.

terkadang.. aku malah melenceng jauh dari apa yang Tuhan mau... seakan ada yang langsung berbisik di kupingku.. "lihat.. dagingmu tak sekuat rohMU" 

Ingin rasanya menjadi lebih kuat dan lebih taat, hingga kemudian aku menemukan solusi untuk selalu berusaha menghindari apa yang kita sebut "dosa".

Hari sabtu yang lalu,,... ehmm tanggal berapa yaa??!! owh iya.. tanggal 12 Maret 2011, selama ibadah Inovatif, hatiku sangat tentram, kemudian setelah ibadah dan membereskan alat-alat musik yang di gunakan kami (tim paduan suara Inovatif) seperti biasa duduk di taman Eden sambil menikmati kue-kue dan teh yang sudah di siapkan... lalu, karena aku besoknya pelayanan di ekspresif, maka aku pamit untuk ikut latihan bersama tim pelayanan ekspresif yang akan bertugas dan seperti biasa juga, latihan di studio gereja. Namun, selama latihan terakhir itu, suasana hatiku berubah, seperti ada yang mengganjal dan membuat pikiranku terbagi. Aku merasa seakan ada yang ingin menggagalkan pelayananku. Dalam hati, aku terus berdoa "Bapa, tolong aku.. Tuhan, pakailah aku, aku tak ingin lebih selain melayaniMU". Tetapi, suasana hatiku tetap saja tidak berubah, begitu terus hingga akhirnya kami selesai latihan.

Nah, begitu selesai berdoa, dan masing-masing pulang,, aku belum pulang, karena kulihat masih ada 3 orang rekan se-tim Inovatif yang masih duduk sambil bercerita dengan seorang pembimbing lektor gereja. (Kak echie, Kak Ikha, dan Vick bersama dengan Oom Rio). Aku langsung bergabung dengan mereka, padahal sebenarnya perutku sudah tak tahan lagi karena minta diberi makan. Eh, berkat Tuhan selalu nyata.. kebetulan masih ada anak-anak dance yang baru selesai latihan dan makan, ada 2 bungkus nasi yang masih tersisa yang kemudian di berikan salah satunya kepadaku. 

Masih terus mendengarkan obrolan keempat orang tadi, aku makan dengan lahapnya karena memang sangat kelaparan, hanya sajaa... suasana hatiku masih tetap murung dan pikiranku semakin ngelantur menjadi pikiran negatif yang tentu adalah dosa. Setelah aku selesai makan, kami berempat - aku, k'echie, k'ikha dan vick - memutuskan untuk menghabiskan malam itu bersama, akupun langsung mengiyakan tanpa berpikir panjang bahwa aku sebenarnya membutuhkan persiapan untuk pelayanan di esok hari. 

Kami kemudian pergi ke KFC-Sudirman yang memang di buka 24 jam..

sampai di KFC sekitar pukul setengah 12 malam (11.21pm) dan langsung memesan minuman favorit kami Mocca Float untuk Echi, Ikha dan Kitty sedangkan Vick lebih memilih Ice cream sundae.

OBROLAN panjang dimulai. Segala macam kami bahas, hingga sampailah pada topik tentang 'Waktu Tuhan dan Waktu Manusia'

eng ing eng...

Muncul lah pemikiran-pemikiran kami yang manusiawi dan ternyata benar-benar membuat mataku terbuka lebar. Inti dari permasalahan yang kami bahas ini adalah sebenarnya manusia tidak ada nilai apa-apa jika mau di lihat dari gambaran Tuhan yang begitu mulia.

Hingga tercetus ide dari kami untuk menghitung berapa umur kita selama hidup di dunia di bandingkan dengan waktu Tuhan. (dengan catatan: waktu Tuhan adalah 1 hari = 1000 tahun waktu manusia; dan diasumsikan bahwa 1 hari Tuhan = 24jam juga)

Kami kemudian mulai menghitung. Jika di ambil rata-rata umur manusia yang hidup saat ini akan meninggal pada umur 60 tahun, maka didapat jumlah umur manusia untuk waktu Tuhan adalah 1,45 Jam atau sekitar 1 jam 27 menit. (wow!)

Bisakah dibayangkan, jika kita hidup sampai 60 tahun, kita hanya hidup selama 1jam lebih untuk Tuhan?? hmm.. aku terperangah.. sungguh heran...

Perasaanku mulai terjawab, ternyata aku kurang berserah. 

Setelah menghitung umur tersebut, kami berganti topik pada beberapa orang wanita yang penampilannya seronok dan sangat 'gila' untuk waktu yang sudah sedemikian larut, kira-kira pukul 3.00am lebih. Kami masih terus melanjutkan obrolan kami itu, tapi malahan kembali ke topik tentang masalah 'waktu Tuhan' itu lagi. 4 orang yang saling memberi pemikiran di pagi-pagi buta, yang kemudian diakhiri dengan kata "tak terselami". Benar! Pikiran kita manusia rata-rata hanya 1-5%, sedangkan Tuhan, SEMPURNA 100%. Amazing kan.. bagaimana mungkin kita bisa memahami apa yang Tuhan mau, kalau kita tidak memberikan 1-5% yang kita punya untuk benar-benar memahami dia yang jauh diatas kita... yang sangat sempurna dan tidak tertandingi.

Waktu terus berjalan, dan kami pulang pada pukul 5.32 am. 

Sesampainya di kos, aku berdoa dan memohon ampun. Meminta hikmat dan kekuatan yang semestinya sudah harus ku minta kepada Bapa. hmmm... Bapa, ampunilah aku yang sungguh terbatas ini yang selalu merasa bisa sampai terkadang melupakan tugasku yang sebenarnya, yakni meminta penyertaanMu, meminta hikmatMu.

Lalu, aku mempersiapkan bahan untuk pelayanan, ngeprint dan mandi barulah tidur dalam sukacita. Meskipun saat itu aku hanya tidur selama 2 jam, aku merasa terpuaskan, karena sudah berdoa dan meminta Tuhan membangunkanku. 

Terima kasih Bapa, Engkau yang Maha Sempurna.. selalu menyertaiku dengan sempurna. Setiap hari 'kan ku jelang bersamaMu

by : Christy Natalia Pentury